Senin, 30 Januari 2012

Lucu

Wuhuu ~ Oh ekornya gakada sudah tak makan tadi, emane~



Lucu yaaa garfieldnya sama bonekanya kayak aku :3

 

Minggu, 22 Januari 2012

Penyesalan

Tiga hari yang lalu aku pulang dalam keadaan sakit, langsung terkapar di kamar gak berdaya. Kerasa banget mukaku kaya kebakar, puanas. Aku baru sadar ternyata hari itu ayahku uda di rumah. Ibu sama Ayahku ada di sebelahku. Ibuku ndulang aku, ayahku mijetin kakiku yang cuapeeek gara-gara nginjek kopling sama ngajak aku ngomong, "Blablabla.. Oiya katanya kamu mau ke Australi ?"
"Iya, tapi pendaftarannya lo wes ditutup", "lhoo.. Yowes salahmu, Mbak". Sebelumnya, aku emang pingin banget pergi ke luar negeri, tapi pikiranku pendek banget. Aku mikirnya aku gabisa lancar ngomong bahasa inggris, takut disananya ngaps. Terus ada peraturan kalau yang ikut program itu, mau gak mau harus mau menerima murid luar buat tinggal sama kita, masalahnya sekeluargaku ga ada yang lancar bahasa inggrisan, mau diapain tuh anak. Tapi kalau aku pikir-pikir lagi, kan bisa buat pengalaman sama pelajaran. Tapi semuanya udah terlambat.

Barusan, aku ke kamar orang tuaku, cuma buat shuffling-an gak jelas gitu. Ayahku tiba-tiba bilang, "Mbak, kamu cario beasiswa ke luar negeri sana lho gakusah Twitteran ae, terserah dimana pokoknya Ayah pengen lihat anaknya sekolah di luar negeri". Ngh kon -__- Harusnya di sekolahku ada seleksi gitu buat kuliah gratis di Jerman kaya Mas Boma. Tapi aku terlambat lagi, harusnya dari kelas X aku tekun belajar Jerman, ikut belajar intensif Jerman, jadi aku bisa ikut ujian A1 dan lulus dengan nilai memuaskan, terus dikirim ke Jerman.
Dari dulu emang menurutku kemampuan bahasaku itu jelek, berbahasa Indonesia yang baik dan benar aja ribet kok gimana bahasa lain, mungkin itu yang bikin aku males berkecimpung di bidang linguistik dan persoalan keluar negerian. Mulai harus dibenahi sepertinya keyakinan yang gak bagus ini.


Ya, yang penting intinya semua terlambat. Penyesalan selalu datang di akhir.

Minggu, 15 Januari 2012

Ekspedisi Tebing Sepikul

Pada saat kepengurusan Penta XXI Smalapala tahun kemarin, kita mengadakan Ekspedisi di proker. Sontak, semua senior kaget karena setelah beberapa tahun lamanya Ekspedisi 'hilang' di Smalapala, sekarang kembali hidup. Mailis pun penuh oleh bahasan Ekspedisi. Ada satu senior yaitu Mas Catur Penta II yang langsung turun tangan meng-handle persiapan Ekspedisi. Padahal Beliau kerja di Malang, tapi demi Smalapala Beliau rela pindah ke Surabaya bersama istrinya Mbak Yanti (yang juga merupakan senior se-Penta dg Mas Catur, tidak sedikit senior yang cinlok dan akhirnya menikah) dan 2 anaknya - Nata 8thn, Naya 5thn. Ya itulah Smalapala "Tanggung jawab seumur hidup". Sementara senior lain tidak diam saja, mereka juga ikut membantu.
 
Kita mengadakan dua xpdc yaitu xpdc tebing Sepikul dan gunung Semeru. Menurut pengalaman senior, persiapan ekspedisi dilakukan minimal 6 bulan, namun kita hanya 3 bulan, ya cukup nekat dengan taruhan nyawa. Namun kita Smalapala jadi kita pasti bisa, dengan persiapan yang gak main-main tentunya. Ekspedisi dilakukan saat liburan kenaikan kelas yaitu tgl 17-23 Juni 2011. Senior banyak cerita tentang ekspedisi mereka, Mas Catur cerita ia pernah muncak Tebing Sepikul setinggi 450m dan 4 jalur Tebing Siung. Katanya dulu (seangkatan Mas Catur) ada pecinta alam dari sekolah sebelah mengadakan Ekspedisi juga di Sepikul tapi sayangnya 2 anak meninggal karena mungkin persiapan yang kurang, Ari Lasso juga tergabung dalam organisasi tersebut lho. Tapi cerita itu tidak meruntuhkan semangat kita.

Dana yang tidak sedikit dikeluarkan oleh senior-senior. Ya sedikit manja sih tapi senior memaklumi karena persiapan hanya 3 bulan. Ada seleksi untuk dapat menjadi atlet ekspedisi. Seleksi ini dibuka umum untuk warga Smalane, yang seharusnya ekspedisi harus intern anak Smalapala saja, tapi kita baru tahu setelah selesai ekspedisi ._. Alhamdulillah aku lolos seleksi menjadi atlet tebing. Atlet gunung ada 3 orang yaitu Mbak Lisa, Shabrina, dan Naufal. Sedangkan atlet tebing ada 6 orang yaitu Aku, Bonita, Safira, Cholis, Mas Vicky, dan Mas Brudin (Smalane). Sementara yang tidak lolos, menjadi team support yang tugasnya menyiapkan segala sesuatunya untuk atlet, sedangkan atlet hanya 3L, latihan, latihan, dan latihan.

Kali ini aku akan menceritakan tentang Ekspedisi Tebing. Target yang harus dicapai yaitu mencapai Top Tower 1 setinggi 250m. Para atlet latihan minimal 2x seminggu. Ada materi-materi juga bersama prakteknya, tentang pengenalan alat-alat tebing beserta fungsinya, management rope, dll. Sementara team support mencari dana, logistik, informasi, materi-materi, dll. Sebelum ekspedisi, ada try out untuk mengetes kemampuan atlet. Try out diadakan 2 kali, pertama di Tebing Kasin, Malang kedua di Tebing Surowiti, Gresik.

Pas di Kasin, kita berangkat naik kereta ber-6, Mas Vicky sama Cholis dapet tempat rada jauh. Jadinya Mas Brudin yang menjaga kami, cewek-cewek. Katanya sih gak begitu susah jagainnya. Terus habis itu jalan kaki kaya anak hilang di pinggir jalan buat ke jembatan naik angkot. Sampe sana kita ke pos perijinan, langsung treking 1 jam an. Kita lewat sungai, airnya juernih pemandangannya buagus. Sampe di bawah tebing jam 5 sore, mbangun dome. Kita ber-6 nunggu senior dateng di bawah indahnya bulan purnama yang terlihat bulat jelas dan ditemani kunang-kunang, sambil bercanda ringan, indahnya suasana malam itu. Seniorpun datang, lalu kami tidur pulas. Besoknya kami siap nge-Rock climb~ Aku sama Safira ke sungai dulu mencari kesegaran. Waktunya pun tiba. Aku (leader) sama Bonita (belayer), Mas Vicky sama Cholis, Mas Brudin sama Safira. Alhamdulillah lancar try outnya. Pulangnya sore, dianterin Mas Momon di deket angkot2. Ber-enam lagi. Tapi malesinnya masak kita dioper2 terus sama si tukang angkot, kan mahal jadinya. Akhirnya Mas Brudin negesin supir biar langsung ke terminal. Akhirnya pulang naik bus (Foto2 menyusul, satu dulu)

Aku bersama atlet2 tebing lain

Pas di Surowiti, kita dianterin Mas Momon naik mobilnya. Kita rencananya nggak nge-camp, jadi berangkat pagi. Sampe parkiran, kita treking 30 menit an. Team supportnya ada yang ikut loh, Mbak Novi, Mbak Mela, sama Mas Vovo. Senior juga banyak yang dateng. Sampe sana kita istirahat dulu.


Baru siap-siap dan mulai try out. Semua berjalan lancar, aku nge-cheat tapian, ada pohon di tebingnya jadi aku pakai pohon itu untuk mempermudah menggapai runner. Tapi Mas Vicky dan Cholis sepertinya ada masalah, mereka gak bisa mencapai runner selanjutnya, dengan ambisinya yang kuat, Mas Vicky mencoba mencapai tapi selalu gagal. Ada Mas Tahu juga, dia marah2in Cholis sama Mas Vicky pokoknya harus bisa nyampe tapi ya gitu, failed.

Sepertinya Mas Vicky mulai putus asa, lihat jalurnya yang crack itu, susah memang

Evaluasi senior untuk Try Out ke dua :
Alhamdulilah, Try out tebing sesuai dengan harapan, terutama skill manajemen ropenya. Untuk mental secara umum urutan teratas masih dipegang oleh 3 cewek dengan ketenangan berpikir dalam Ngelead sehingga cukup memuaskan hasil pemanjatannya. Untuk yg laki2, Vicki, Udin cecara mental juga cukup bagus walau kalian jatuh beberapa kalai tapi yakinlah bahwa TUHAN BERSAMA ORANG2 YANG BERANI, untuk cholis perlu untuk lebih semangat walau terkendala postur tubuh. Untuk Team Support salut untuk kerja kalian. Untuk semua team Expedisi SMALAPALA , Paksa kemampuan kalian dan yakinlah bahwa KALIAN BISA, sebab kalian SMALAPALA.

Ekspedisinya besok-besok aja ya, nanti tak edit lagi ini soalnya belum lengkap. Aku udah ngantuk tidur dulu

Minggu, 01 Januari 2012

Pergi

Tertawalah kamu disana
Berbanggalah atas kebolehanmu itu
Silahkan nikmati semua yang kamu mau
Tanpa sedikitpun melihatku
Yang terjatuh atasmu

Apa harus sekarang?
Apa harus kulakukan semua itu?
Ya.
Karena aku tidak akan berharap kepadamu lagi
Karena aku tau kamu tidak bisa diharapkan

Lalu akupun pergi
Jangan pernah datang kepadaku lagi
Walau dengan tetes air mata berlianmu itu
Karena aku tidak akan pernah menghapusnya
Ataupun kata-kata dari bibir manismu itu
Karena semua itu takkan lagi terdengar oleh hatiku
Sekarang semua tertutup untukmu

Jangan menyesal atas keputusanmu
Aku tau itu yang terbaik untukmu
Aku tau aku bukan yang terbaik untukmu

Kamis, 22 Desember 2011

Smalapala

Jadilah gunung!
Yang tetap kokoh tegar di tengah badai
Jadilah lautan!
Yang tiada jenuh menerima siapapun yang ingin berlabuh
Jadilah lembah!
Yang slalu memberi rasa damai bagi mereka yang ingin sejenak melepas penat
Jadilah hutan!
Yang menyimpan bejuta misteri dibalik kegarangannya
Dan jadilah SMALAPALA!
Yang menjadikan semua alam selalu indah dan penuh makna...


---

Tuhanku,
Bentuklah warga SMALAPALA menjadi manusia yang cukup berani
Untuk menyadari kelemahannya
Dan berani menghadapi dirinya sendiri manakala dia takut.
Manusia yang tetap teguh dalam kekalahan,
Tetapi jujur, rendah hati, serta berbudi halus dalam kemenangan.
Bentuklah warga SMALAPALA menjadi manusia
Yang cita-citanya tak pernah padam
Dan sanggup mewujudkannya dalam tindakan
Warga SMALAPALA yang insyaf bahwa mengenal dirinya adalah landasan ilmu pengetahuan

Tuhanku,
Kami mohon supaya warga SMALAPALA tidak tumbuh di atas jalan yang mudah dan lunak,
Tapi tumbuh dan Kau pimpin dalam desakan dan tantangan,
Agar mereka dapat berdiri kokoh di tengah badai
Warga SMALAPALA yang sanggup memenangkan hari depan,
Dan tidak lupa belajar dari masa lampau.
Dan setelah semua menjadi miliknya,
Kami masih memohon supaya warga SMALAPALA diberi perasaan jenaka
Agar mereka dapat bersungguh-sungguh tanpa terlampau bersungguh-sungguh
Karuniailah mereka kerendahan hati dan bimbinglah mereka agar selalu ingat akan Engkau,
Sebagai sumber kesederhanaan dan keagungan yang asli Sebagai sumber kearifan dan kekuatan yang asli
Dengan demikian maka aku, dapat memberanikan diri untuk berbisik :
“Hidupku tidaklah sia-sia menjadi warga SMALAPALA”


 Senioku pernah bilang :
"Kegiatan yg kalian lakukan itu buat naklukkan diri kalian sendiri, bukan alamnya. Kamu nggak ada apa-apanya dibandingkan alam yg ada dan tidak membuktikan apapun sehingga gak perlu membuat tanda bukti. Satu2nya bukti cuma ada dihati kalian bahwa kalian hanya secuil anak manusia yang masih merasakan takut untuk jatuh sehingga lebih berhati-hati, nyali yang kadang datang dan pergi karena sentilan panas dan dinginnya alam, tajam dan halusnya permukaan tebing yang menggores sebagian tubuh.Yang pada akhirnya membuat kamu lebih bijaksana memperlakukan alam sebagai tempat bermain dan belajar kalian sebagai seorang Pecinta Alam"
Oleh   : Catur Prasetya

Itu salah satu nasihat dari senior favoritku untukku. Mengapa?
Ingin tahu apa yang aku lakukan sebelum seniorku mengatakan semua itu kepadaku?
Tunggu post selanjutnya
Bersambung ...

Senin, 19 Desember 2011

Ceritanya

Saat itu ia telah resmi menjadi seorang pelajar SMA. Mungkin ia tak pernah tahu. Atau mungkin tak pernah terbesit sedikitpun dalam pikirannya suatu masalah orang dewasa yang sangat rumit dan membingungkan. Ya, masalah itu, masalah hati. Berat mungkin rasanya untuk menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah lagi seorang ciplis atau precil. Caca sekarang lebih pantas disebut remaja.

"Bulan depan ada acara ulang tahun sekolah kita, kita harus turut memeriahkannya", kata Ardi, Ketua Kelasnya. Caca tidak seberapa suka dengan Ardi, karena menurutnya ia adalah ketua kelas yang payah, kurang bertanggung jawab dalam menjalankan amanahnya.
"Gimana kalo kita buat suatu tarian, tarian kemenangan", kata Anton.
"Kemenangan dengan ulang tahun~ Ya, kemenangan sekolah kita karena sampai saat ini masih berjaya dengan nama yang besar", kata sahabat Anton, yaitu Adi.
Ardi langsung menambahkan, "Bisa juga sebagai doa agar sekolah kita selalu mendapat kemenangan saat ini dan di tahun-tahun selanjutnya". Caca berkata dalam hati, "hmm Ardi itu bijaksana juga ternyata". Ia membenarkan sedikit anggapan sebelumnya, bahwa Ardi tidak terlalu payah.

Cerita dimulai saat ia-Caca dan teman-temannya berlatih tarian kemenangan tersebut. Rencananya, anak laki-laki yang tampil menari sedangkan anak perempuan menyiapkan segala sesuatunya. Di minggu-minggu awal mereka menjalankan dengan penuh semangat. Selanjutnya? Ya, mereka mulai merasa lelah. Tapi tidak dengan Anton, ia tetap semangat, menyemangati teman-temannya yang mulai downdy. Caca merasa tertarik dengan sikap Anton. Ia suka dengan semangat Anton. Ia suka melihat senyumnya saat menari. Mungkin, Caca suka Anton. Pernah suatu hari, Caca belum dijemput oleh mobil antar jemputnya. Lalu Anton menemaninya, membelikannya minum. Caca sangat senang saat itu, mungkin ia tak pernah bisa melupakan kejadian itu. Sepertinya, Caca benar-benar suka dengan Anton.

"Ca, besok aku ajak nonton mau gak?", tanya Ardi sesaat pulang sekolah di kantin
"Em, boleh~ aku juga gak ada acara apa-apa besok", jawab Caca dengan senang, bukan karena Ardi mengajaknya nonton, tapi karena Anton. Anton membuatnya senang tiap hari. Hanya diajak berbincang-bincang sebentar atau sekedar pinjam penghapus, Caca sudah serasa terbang.
"Kamu kok rasanya seneng banget, Ca"
"Iya, aku sebenernya suka sama Anton", jawab Caca. Saat itu, Caca telah bersahabat dengan Ardi karena Ardi sering sekali sms Caca. Ia nyaman dengan Ardi sebagai teman curhat. Maka itu, ia tidak pikir-pikir dulu untuk mengatakan pada Ardi kalo ia suka Anton. Ia juga menerima ajakan Ardi walaupun Ardi sudah mempunyai seorang pacar. Menurutnya, mereka sebatas teman bermain.

Semua yang di atas merupakan cerita semester awal. Semester selanjutnya, Caca bersedih.
"Ca, kamu tau gak, Anton deketin mantannya lagi lho", kata teman sebangkunya.
"Ohya? Terus aku harus gimana dong -_- ".
Ia tidak bisa menerima kenyataan. Ia terus memikirkan Anton. Ia tersadar. Anton tidak hanya baik kepadanya, ia baik ke semua orang. Selama ini, Caca hanya terlalu percaya diri. Itu semua terbukti karena Anton tidak pernah mau maju, tidak pernah sms Caca sekalipun.

Bagaimana dengan Ardi? Ardi masih tetap smsin Caca. Tapi, tidak lama kemudian, ia menghilang. Tidak pernah sms ataupun chat di YM lagi. Setelah Caca amati, ternyata Ardi sekarang dekat dengan anak sekelasnya juga, namanya Riska. Hari demi hari mereka semakin dekat. Caca bukannya merasa kretek (suara hati terbelah jadi dua), hanya saja sedikit kecewa. Mengapa ia tidak bisa melanjutkan persahabatan lagi dengan Ardi? Tapi Caca tidak penah menganggap semua itu sesuatu~ yang serius. Ia malah senang melihat kedekatan Ardi dengan Riska. Ardi suka Riska, Riska juga suka Ardi, mereka cocok. Itulah yang ada dibenak Caca. Melihat orang lagi jatuh cinta itu asik, lucu. Mereka sering sekali duduk sebangku. Ardi yang saat itu baru bisa bermain gitar menunjukkan kebolehannya memainkan gitar, sementara Riska bernyanyi dengan suata merdunya. Suatu malam, Caca asik chattingan dengan Ardi di Facebook.
"Ardi, kamu gak ngerasa kesepian ta~"
"Emang kenapa, Ca?
"Gapapa, kamu gak mau natakin anak itu ta? Aku tau kamu suka anak itu, dia juga kayanya suka sama kamu, ndang Di~"
"Siapa seh, aku nggak tau yang kamu maksut"
Ardi sudah putus dengan pacarnya, sudah 3 bulan-an, maka itu Caca menyindir kesepiannya itu. Caca tidak mengatakan langsung anak yang disukai Ardi, tapi Ardi bilang kalau ia tidak tahu siapa yang dimaksud. Caca tahu kalau Ardi hanya pura-pura tidak tau.

Tidak terasa mereka menginjak kelas 2 SMA. Ardi sering sms Caca lagi. Caca senang. Di rumah, Ardi selalu menjadi teman smsnya, membuatnya sedikit tidak kesepian. Walaupun pada kenyataannya, di kelas, Ardi lebih dekat dengan Riska. Lama lama... Caca merasa bahwa Ardi memperhatikan dirinya, ia menyuruhnya tidak berkata tidak baik, ia menyuruhnya melepas gelang kakinya, dan Caca tahu semua itu demi kebaikannya walaupun sulit untuk menuruti nasehatnya. Sepertinya, Caca suka Ardi sekarang, lebih tepatnya suka perhatiannya. Mungkin karena semua itu, Caca sering galau sekarang.


"Kenapa kamu deketin aku? Kenapa aku suka kamu? Kenapa kamu buat aku suka kamu? Kenapa kamu selalu terbangin aku? Semua salahmu kalau aku suka kamu. Aku ga bakalan suka sama kamu kalau kamu gak smsin sama terbangin aku terus!"

"Why did you make me fly the beginning? Then made ​​me fall without a plan to catch me. Make me hit the ground with crash without look back at me in pain!"

Minggu, 18 Desember 2011

Semuanya

Dulu waktu kecil, aku lucu :3
Masih gendut, tapi banyak yang bilang aku ngantukan. Bukan dalam arti yang sebenarnya, tapi karena mataku agak, ehm tau lah.
Pas umur 0-3 tahun aku tinggal di pelemahan, belakangnya TP. Suka banget beli usus ukuran 5 cm yang harganya 100an. Suka ngguntingin baju ibu sampe aku nangis gara2 dimarahin. Terus kalo mau tidur mesti minta di puk puk sm ayah sambil digendong muter-muter.

Pas umur 4 tahun aku pindah ke rumah mbahku di lidah kulon. Aku sekolah di TK Cahaya Muda. Aku punya sahabat, namanya Devi, Ariel, sm Kiki. Kita sering sepedaan sama-sama. Dulu aku juga bisa nari, tapi sekarang udah gak bisa -_-

Terus aku ngelanjutin sekolah di MI KH Abu Mansur.
Pas itu, aku pindah rumah. Di rumah baru aku nemu temen namanya Vanya, sampe sekarang masih sahabatan =))
vanya

Pas kelas 1-2 SD aku temenan sama Dana, sm Oni sepupuku, tapi pindah pas kelas 3 SD
Ada anak yang namanya Risa, aku takut pol sm anak itu, soalnya mukae suerem, kalo ngelihat aku matanya mesti gerak2 kaya di sinetron -_-
Dulu aku nganggep anak yang kacamataan itu anak pinter, soalnya guruku banyak yang kacamataan.
Pas SD aku mesti dipanggil anak kecil soalnya umurku paling muda, guru-guru juga manjain aku.
Apalagi Pak Saiful kepala sekolah. Dulu pas SD aku sering nangis pas pulang sekolah gara-gara anjemku jemputnya telat, terus pak saiful lihat aku langsung dianterin pulang ._. makasih ya pak =))
Aku punya sahabat pas SD, namanya Tari, Rufah, Reni, mbak Putri
Kelas 4 SD, aku dapet peringkat 3, terus ayahku bilang "Masa kamu gak bisa ngalahin anak itu, kamu pasti bisa lah ranking 1", itu motivasi pertama kali yang paling ampuh, dan akhirnya berhasil \*o*/
Pas kelas 5 sm 6 aku sering digarai anak cowok, njiwitlah nggelikitik, mualesi puhool
Tapi untung aja ada sahabat yang melindungi aku.
Pas SD ada yang nyukain aku :3
Ada Doni, anaknya gendut item, ada Ige anaknya kecil putih sipit nonong, ada Bakron kacamataan rada gendut botak mesum, dll. Yang Ige itu pernah cium pipiku, dan aku biasa ae, maklum masih polos.
Ige sm Doni skg sering smsn aku tapi gak tak bales terus maaf yaa..
Terus aku sekolah di SMP 16. Banyak yang manggil aku Sherina dan Cino.
Gak tau kenapa kok males cerita tentang masa SMP
Yang jelas, wali kelasku pernah bilang "ya emang golongannya pinter2, tp cueknya minta ampun, wong pancene geng jahanam". Yah dalem~~



Terus aku masuk Smala, harusnya aku gamau tapi ya takdir.. Syukuri ajalah
Kelas X aku terkejut, ternyata Dadungawuk sekelas sama aku lagi :O
Tapi ya buat asik ajalah
Ya asik sih SMA, apalagi pas nyukain anak, seneng bisa omong2an ngelihatin dia ngapa2in, terlepas dia gak nyukain aku lho ya -_-
Pas kelas X itu, masa-masanya aku trauma pacaran. Jadi aku males sama yang namanya pacar
Pas kelas XI juga asik kok, tapi aku lebih sering memikirkan soal perasaan, hati, cinta, kasih sayang.
Buat apa kita mencintai kalo akhirnya galau?
Udahlah aku lagi males sama masalah itu.
Yang jelas aku pengen punya kembaran yang bisa nemenin aku terus.
Sepertinya aku mulai kesepian sekarang.



Bonus foto dari aku :3